Project Sosial Kegiatan LDKM
Assalamualaikum semuanya..
Maaf yaa blog ini jadi buluk, terlalu lama tidak terpakai dan tidak terurus :(
Insyaallah, mulai hari ini blog akan ramai kembali. Yeeee:)
Mengenang masa PKL dahulu, saya mengajar atau mensosialisasikan edmodo di Sekolah Dasar Negeri Gugus 30 Bandung. Semenjak saat itu saya ingin menjadi seorang Guru 😊
Next topik pembicaraan. .
Jadi, disini saya akan sedikit menceritakan pengalaman saya kembali..
Bulan Desember.. Tepatnya tanggal 13, saya bersama teman-teman berkunjung ke salahsatu SD Swasta yang berada di kota Bandung. Mengapa kita kesana? Karena untuk memenuhi salahsatu tugas LDKM (Latihan Dasar Kepemimpinan) yaitu membuat project sosial. Temanya bebas. Setelah kita berbincang dan merencanakan Plan A, B, C, D dst. Jadilah kita memilih untuk berkunjung ke SD dengan mensosialisasikan pentingnya membaca.
Membaca penting gak sih?
Jawabannya, tentu sangat penting. Kita dapat mengetahui ilmu atau informasi salahsatunya dengan membaca.
Mengapa kita berkunjung ke SD, karena pendidikan dasar adalah pondasinya. Diibaratkan.. Apa jadinya jika pondasinya saja tidak kokoh menahan beban lain?
Okay lanjut..
Target sosialisasi kita adalah khusus untuk kelas VI. Setelah kita meminta izin, bersalaman dengan wali kelasnya, kita memasuki kelas dan memperkenalkan diri masing-masing. Karena jumlah personil tidak sedikit, yaitu 11 orang. Jadi kita bagi-bagi. Ada bagian dokumentasi dan publikasi, bagian sosialisasi dikelas khususnya bagi anak-anak yang sudah bisa membaca, dan sisanya mengajar membaca untuk anak yang belum lancar atau belum bisa membaca.
Miris sekali, dalam kelas itu ada 4 orang yang belum bisa dan belum lancar membaca :(
Mengingat itu, miris yaa Indonesia berada di peringkat 4 paling bawah minat bacanya:")
Nah, saya kebagian mengajar siswa yang belum lancar atau belum bisa baca. Dia berumur 14th, saya lupa namanya *janganditiru*. Dia sudah mengerti semua huruf tetapi jika membaca 1 kalimat belum fasih pelafalannya. Terutama huruf NG dan NY. Misalnya kata "menggunakan" dan "mempunyai", dia berfikir keras bagaimana pelafalannya. Tetapi dia berusaha dan terus mencoba sampai bisa. Saya beri apresiasi karena ia terus mencoba. Diakhir, saya beri saran dia untuk rajin belajar membaca. Karena membaca itu penting. Apalagi jika ingin melanjutkan ke sekolah menengah pertama.
Next..
Saya beralih ke siswa yang lain, saya lupa juga namanya. Tapi menurut saya, dia lebih parah kasusnya dengan yang pertama. Jika siswa pertama disuruh nulis nama lengkap dll menuruti. Siswa yang kedua ini, seperti malu-malu dan tidak ingin belajar. Dia mengerti juga semua huruf. Tetapi, misalnya kata "biba", "dadu", "budi" dia seperti sulit melafalkannya. Terkadang o jadi a, u jadi e -_-
Selang beberapa waktu saya bertanya bagaimana ia dirumah, apakah suka belajar membaca atau tidak, dll.
Waktu mengajar sudah habis..
Karena dia mempunyai gawai, saya sarankan untuk dipakai kegiatan positif.. Misalnya, belajar membaca dari gawai, tidak hanya bermain games.
Jujur, saya sedih melihat kondisi siswa yang tidak bisa membaca. Rasanya, ingin mengajarinya sampai bisa sampai lancar.
Menurut saya, peran orangtua untuk membimbing dan menasihati agar bisa membaca itu sangat penting.
Jadikanlah contoh ini untuk masa depan..
*eeaa
Setelah selesai, kita bersalaman dengan siswa siswinya. Saya tidak bersalaman dengan mereka saya hanya "ber-high five" sambil menyemangati mereka karena sebentar lagi UN, hehee
Kami pamit dan bersalaman kepada Kepala Sekolah dan semua Guru yang berada disana, tak lupa kami berfoto bersama :)
***
Tentulah menjadi seorang Guru itu tidak mudah
Mendidik juga bertanggung jawab kepada semua muridnya agar mereka paham
Dan semua itu akan dipertanggung jawabkan di Akhirat nanti
Semangat untuk para calon Guru
Terima kasih untuk semua Guruku
***
Mohon maaf apabila banyak kata yang tidak tepat. Karena saya manusia biasa yang mempunyai kesalahan, kesempurnaan hanya milik Allah. Terimakasih telah meluangkan waktunya untuk membaca :)
Wassalamualaikum..
Maaf yaa blog ini jadi buluk, terlalu lama tidak terpakai dan tidak terurus :(
Insyaallah, mulai hari ini blog akan ramai kembali. Yeeee:)
Mengenang masa PKL dahulu, saya mengajar atau mensosialisasikan edmodo di Sekolah Dasar Negeri Gugus 30 Bandung. Semenjak saat itu saya ingin menjadi seorang Guru 😊
Next topik pembicaraan. .
Jadi, disini saya akan sedikit menceritakan pengalaman saya kembali..
Bulan Desember.. Tepatnya tanggal 13, saya bersama teman-teman berkunjung ke salahsatu SD Swasta yang berada di kota Bandung. Mengapa kita kesana? Karena untuk memenuhi salahsatu tugas LDKM (Latihan Dasar Kepemimpinan) yaitu membuat project sosial. Temanya bebas. Setelah kita berbincang dan merencanakan Plan A, B, C, D dst. Jadilah kita memilih untuk berkunjung ke SD dengan mensosialisasikan pentingnya membaca.
Membaca penting gak sih?
Jawabannya, tentu sangat penting. Kita dapat mengetahui ilmu atau informasi salahsatunya dengan membaca.
Mengapa kita berkunjung ke SD, karena pendidikan dasar adalah pondasinya. Diibaratkan.. Apa jadinya jika pondasinya saja tidak kokoh menahan beban lain?
Okay lanjut..
Target sosialisasi kita adalah khusus untuk kelas VI. Setelah kita meminta izin, bersalaman dengan wali kelasnya, kita memasuki kelas dan memperkenalkan diri masing-masing. Karena jumlah personil tidak sedikit, yaitu 11 orang. Jadi kita bagi-bagi. Ada bagian dokumentasi dan publikasi, bagian sosialisasi dikelas khususnya bagi anak-anak yang sudah bisa membaca, dan sisanya mengajar membaca untuk anak yang belum lancar atau belum bisa membaca.
Miris sekali, dalam kelas itu ada 4 orang yang belum bisa dan belum lancar membaca :(
Mengingat itu, miris yaa Indonesia berada di peringkat 4 paling bawah minat bacanya:")
Nah, saya kebagian mengajar siswa yang belum lancar atau belum bisa baca. Dia berumur 14th, saya lupa namanya *janganditiru*. Dia sudah mengerti semua huruf tetapi jika membaca 1 kalimat belum fasih pelafalannya. Terutama huruf NG dan NY. Misalnya kata "menggunakan" dan "mempunyai", dia berfikir keras bagaimana pelafalannya. Tetapi dia berusaha dan terus mencoba sampai bisa. Saya beri apresiasi karena ia terus mencoba. Diakhir, saya beri saran dia untuk rajin belajar membaca. Karena membaca itu penting. Apalagi jika ingin melanjutkan ke sekolah menengah pertama.
Next..
Saya beralih ke siswa yang lain, saya lupa juga namanya. Tapi menurut saya, dia lebih parah kasusnya dengan yang pertama. Jika siswa pertama disuruh nulis nama lengkap dll menuruti. Siswa yang kedua ini, seperti malu-malu dan tidak ingin belajar. Dia mengerti juga semua huruf. Tetapi, misalnya kata "biba", "dadu", "budi" dia seperti sulit melafalkannya. Terkadang o jadi a, u jadi e -_-
Selang beberapa waktu saya bertanya bagaimana ia dirumah, apakah suka belajar membaca atau tidak, dll.
Waktu mengajar sudah habis..
Karena dia mempunyai gawai, saya sarankan untuk dipakai kegiatan positif.. Misalnya, belajar membaca dari gawai, tidak hanya bermain games.
Jujur, saya sedih melihat kondisi siswa yang tidak bisa membaca. Rasanya, ingin mengajarinya sampai bisa sampai lancar.
Menurut saya, peran orangtua untuk membimbing dan menasihati agar bisa membaca itu sangat penting.
Jadikanlah contoh ini untuk masa depan..
*eeaa
Setelah selesai, kita bersalaman dengan siswa siswinya. Saya tidak bersalaman dengan mereka saya hanya "ber-high five" sambil menyemangati mereka karena sebentar lagi UN, hehee
Kami pamit dan bersalaman kepada Kepala Sekolah dan semua Guru yang berada disana, tak lupa kami berfoto bersama :)
***
Tentulah menjadi seorang Guru itu tidak mudah
Mendidik juga bertanggung jawab kepada semua muridnya agar mereka paham
Dan semua itu akan dipertanggung jawabkan di Akhirat nanti
Semangat untuk para calon Guru
Terima kasih untuk semua Guruku
***
Mohon maaf apabila banyak kata yang tidak tepat. Karena saya manusia biasa yang mempunyai kesalahan, kesempurnaan hanya milik Allah. Terimakasih telah meluangkan waktunya untuk membaca :)
Wassalamualaikum..






Komentar
Posting Komentar